Kamis, 03 Mei 2012

ABG SMA Sexy narsis di WC

Klik gambar untuk memeperbesar..




Klik gambar untuk memeperbesar..


Klik gambar untuk memeperbesar..

Selasa, 01 Mei 2012

10 Negara dengan budaya seks bebas





Berikut adalah negara-negara berbudaya
seks di dunia berdasarkan survey yang dilakukan oleh Durex. Poin survey
berdasar atas budaya, pola hidup dan kegiatan penduduk di negara
bersangkutan.

1. Yunani
http://hermawayne.blogspot.com
Semua
orang telah mengetahui jika negara ini memiliki tradisi seks dari zaman
kuno. Dengan iklim Mediterania dan memiliki banyak pulau dan pantai,
menjadikan Yunani nomer 1 Negara paling horny sedunia.

2. Brazil
http://hermawayne.blogspot.com
Merupakan
tanah kelahiran dari "thong", masuk akal jika seks adalah sama
pentingnya dengan bernapas di negara yang satu ini. Pantainya selalu
dipenuhi wanita-wanita cantik disamping Brasil memiliki Karnaval tahunan
dan membuat Brasil masuk dalam daftar.

3. Russia
http://hermawayne.blogspot.com
Perang
Dingin pada masanya menyembunyikan kehidupan seks penduduk Rusia, dan
setelah tumbangnya komunisme maka hal ini terkuak lebar. Libido orang
Rusia membuat klub dan bar berkembang sangat pesat di Moskow, dimana
hookups merupakan hiburan malam di negara yang ber-horny tinggi ini.

4. China
http://hermawayne.blogspot.com
Semakin
berevolusi budaya China, menyebabkan semakin berevolusinya kegiatan
seksual di negara ini. Ingin bukti? Hanya dalam tempo 8 tahun, 5000 toko
penyedia perlengkapan dan kebutuhan seks telah berdiri dan hanya
berdiri di satu kota, yaitu Beijing ditambah China memiliki SEXPO,
dimana warga China datang untuk memeriksa perlengkapan seksnya. 70%
produk seks dunia adalah buatan China, Untuk hal-hal yang telah
disebutkan maka China masuk dalam daftar.

5. Polandia
http://hermawayne.blogspot.com
Budaya
seks Polandia cukup konservatif, namun Polandia memiliki festival
tahunan dengan nama Eroticon yang menampilkan produk-produk terbaru
perlengkapan seks. Skandal politisi Polandia pernah terjadi namun yang
jelas poin terbesar Polandia masuk daftar ini adalah dengan dipegangnya
"rekor Gangbang dunia" yang diraih oleh 2 orang asal negara ini dan
dilakukan di Polandia sendiri.

6. Italia
http://hermawayne.blogspot.com
Orang
Italia memiliki pendapat seks harus dilakukan setiap hari. Sebuah
polling menemukan bahwa 32% orang Italia dengan usia 60 tahun, melakukan
hubungan seks secara teratur. Tidak jelas mengenai range waktunya,
namun yang jelas frekwensi aktifitas seks mereka memasukan Italia dalam
daftar ini.

7. Malaysia
http://hermawayne.blogspot.com
Menurut
survey DUREX, Secara umum budaya seks negara ini konservatif, namun di
balik itu banyak kontroversi yang terjadi, salah satu contoh : apakah
pendidikan seks harus diadakan di perguruan tinggi atau tidak? Di balik
kontroversi tersebut, MENURUT DUREX, ada fakta yang menunjukan jika
orang-orang Malaysia memiliki tingkat Horny yang tinggi. Sebagai contoh :
Pejabat setingkat Mentri (Menteri Kesehatan) dipaksa mundur karena
skandal seksnya pada bulan Januari 2008.

8. Spanyol
http://hermawayne.blogspot.com
Di
tanah Zorro ini, seks sudah merupakan budaya dan persepsi. Tradisi seks
penduduk spanyol saat ini sering disematkan dalam istilah-istilah
modern, seperti yang kita kenal dengan istilah Spanish-Fly dan Viagra,
walaupun sebenarnya penduduk Spanyol tidak terlalu menggunakan
produk-produk tersebut. Untuk hal ini maka Spanyol masuk dalam daftar.

9. Switzerland
http://hermawayne.blogspot.com
Urutan
berikutnya adalah negara Swiss. Walaupun mereka memiliki sikap netral
dalam bidang politik, namun untuk urusan seks akan lain cerita.
Prostitusi adalah legal di negara ini dengan prestasi : setiap tahun
para hidung belang negara ini mengeluarkan 350.000 Frank untuk
mendapatkan kepuasan seks. Dengan komitmen ini wajar jika Swiss masuk
dalam daftar.

10. Mexico
http://hermawayne.blogspot.com
Meksiko
memulai daftar negara paling horny di urutan 10 ini, ABG mereka yang
terparah hingga pada Mei 2008 pemerintah Mexico mendistribusikan 700.000
eksemplar buku pembelajaran seks kepada semua siswa-siswi di sekolah.
Ironisnya, walaupun umumnya prostitusi ilegal di Meksiko, namun di
beberapa kota dianggap legal seperti Tijuna.

Tambahan beberapa lagi negara-negara yang luput dari survey durex:
11. Jepang
http://hermawayne.blogspot.com
Memang
seks di Jepang bukanlah hal yang tabu. Kalau kita mengetikkan keyword
sex in Japan di wikipedia, kita akan menemukan berbagai sejarah aneh
tentang seks di jepang. Bagi penduduk di Jepang, perawan ketika malam
pertama pernikahan adalah sangat memalukan bagi mereka yang menikah di
usia lebih dari 20 tahun. Artinya mereka benar-benar tipe level bawah
dalam pergaulan mereka. Hal ini bukan hanya terjadi baru-baru ini,
tetapi sudah sejak zaman-zaman kerajaan Jepang di masa lampau. Dahulu
semua perempuan diberikan kepada prajurit-prajurit Jepang untuk
dijadikan pelampiasan nafsu mereka dan orangtua merekapun rela untuk
itu. Jangan heran ketika zaman penjajahan Jepang dulu banyak perempuan
Indonesia yang kehilangan keperawanan oleh tentara Jepang.

12. Belanda
http://hermawayne.blogspot.com
Negara
ini terkenal dengan Red District, dimana merupakan salah satu
prostitusi terbesar di dunia. Para pekerja seks komersial di Red Distric
didisplay layaknya pakaian dan barang yang dijual di etalase toko-toko.

sakit hati


Sebenarnya aku dilahirkan menjadi anak yang beruntung. Papa punya
kedudukan di kantor dan Mama seorang juru rias / ahli kecantikan
terkenal. Sering jadi pembicara dimana-mana bahkan sering menjadi perias
pengantin orang-orang beken di kotaku. Sayangnga mereka semua
orang-orang sibuk. Kakakku, Kak Luna, usianya terpaut jauh diatasku 5
tahun. Hanya dialah tempatku sering mengadu. Semenjak dia punya pacar,
rasanya semakin jarang aku dan kakakku saling berbagi cerita.



Saat
itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Banyak
teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku
cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga
lho.., he.., he..) Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih.
Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi (katanya sich he..,
he..). Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan
teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku
bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja. Salah
seorang teman kakakku, Kak Agun namanya, sering sekali main ke rumah.
Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di
ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full
music. Kak Agun bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang
tuanya sudah kenal cukup lama.



Saat itu hari Minggu,
Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Mak Yam pembantuku pulang
kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku
sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena
PR bahasa Inggrisku menumpuk.



Tiba-tiba aku mendengar
bunyi derit rem. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda
sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah
keringat.

“Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana
Kak Luna?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi
keluar kota. Aku dan Kak Agun ngobrol di ruang baca sambil nonton TV.
Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tangannya seringkali
menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian.

Aku protes,
“Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak
Agun ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu
persatu aku selesaikan PR-ku.

“Yess! Rampung!”, aku menjerit
kegirangan. Aku melompat dan memeluk Kak Agun, “Ma kasih Kak Agun”.
Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa.

“Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun.

“Apa itu? Coklat?”, kataku.

“Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata.



Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.

“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun.

“Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Agun sayang Alit”.

Rasanya
aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi.
Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai
menikmatinya. Ciuman Kak Agun begitu lincah di bibirku membuat aku
merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut
dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku
merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain. Kembali Kak Agun mencium
pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku.
Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai
lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang
terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!

“Kak Agun…,
kuat juga”. Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku.
Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku.
Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu
dan ragu. Ciuman Kak Agun terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai
memainkan payudaraku. “Jangan…, jangan…, acch…, acch…”, aku berusaha
menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos
Snoopy yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan
meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan
menggelitik putingku. Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku
memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…,
ss…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku
melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya
CD saja yang masih terpasang rapi. Kak Agun kembali beraksi, ciumannya
semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang
payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan
sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku.
Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak Agun menelusup ke
CD-ku.

Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik
diri. Tapi Kak Agun lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian
rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris
terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku
menggelinjang dan menahan napas, “Kak Agun…, ohh.., oh…”, aku
benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku.
Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa
pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya
telah berdiri tegang. Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan
lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja,
aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum
pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.



Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit.

“Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”.

Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Auuchh…”, aku menjerit.

“Achh!”,
Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Aku benar-benar sakit, dan
aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai
dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”. Walaupun rasanya
(katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak Agun secara
perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan
memuntahkan cairan putih.



Saat itu aku hanya terdiam dan
termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa.
Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Aku
meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak Agun memelukku dan
menghiburku, “Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi
kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.



Saat
itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih
minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas
sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang
sama Kak Agun tapi…, (Ternyata akhirnya dia kawin dengan cewek lain
karena “kecelakaan”). Sejak itu aku jadi benci…, benci…, bencii…, sama
diaSebenarnya aku dilahirkan menjadi anak yang beruntung. Papa punya
kedudukan di kantor dan Mama seorang juru rias / ahli kecantikan
terkenal. Sering jadi pembicara dimana-mana bahkan sering menjadi perias
pengantin orang-orang beken di kotaku. Sayangnga mereka semua
orang-orang sibuk. Kakakku, Kak Luna, usianya terpaut jauh diatasku 5
tahun. Hanya dialah tempatku sering mengadu. Semenjak dia punya pacar,
rasanya semakin jarang aku dan kakakku saling berbagi cerita.



Saat
itu aku masih SMP kelas 2, Kak Luna sudah di SMA kelas 2. Banyak
teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. Kata mereka sih aku
cantik. Walaupun aku merasa biasa-biasa saja (Tapi dalam hati bangga
lho.., he.., he..) Aku punya body bongsor dengan kulit putih bersih.
Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi (katanya sich he..,
he..). Saat itu aku merasa bahwa payudaraku lebih besar dibandingkan
teman-temanku, kadang-kadang suka malu saat olah raga, nampak payudaraku
bergoyang-goyang. Padahal sebenarnya hanya berukuran 34B saja. Salah
seorang teman kakakku, Kak Agun namanya, sering sekali main ke rumah.
Bahkan kadang-kadang ikutan tidur siang segala. Cuma seringnya tidur di
ruang baca, karena sofa di situ besar dan empuk. Ruangannya ber AC, full
music. Kak Agun bahkan dianggap seperti saudara sendiri. Mama dan orang
tuanya sudah kenal cukup lama.



Saat itu hari Minggu,
Mama, Papa, dan Kak Luna pergi ke luar kota. Mak Yam pembantuku pulang
kampung, Pak Rebo tukang kebun sedang ke tempat saudaranya. Praktis aku
sendirian di rumah. Aku sebenarnya diajak Mama tapi aku menolak karena
PR bahasa Inggrisku menumpuk.



Tiba-tiba aku mendengar
bunyi derit rem. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda
sportnya ke garasi. Tubuhnya yang dibalut kaos ketat nampak basah
keringat.

“Barusan olah raga…, muter-muter, terus mampir…, Mana
Kak Luna?”, tanyanya. Aku lalu cerita bahwa semua orang rumah pergi
keluar kota. Aku dan Kak Agun ngobrol di ruang baca sambil nonton TV.
Hanya kadang-kadang dia suka iseng, menggodaku. Tangannya seringkali
menggelitik pinggangku sehingga aku kegelian.

Aku protes,
“Datang-datang…, bikin repot. Mending bantuin aku ngerjain PR”. Eh…, Kak
Agun ternyata nggak nolak, dengan seriusnya dia mengajariku, satu
persatu aku selesaikan PR-ku.

“Yess! Rampung!”, aku menjerit
kegirangan. Aku melompat dan memeluk Kak Agun, “Ma kasih Kak Agun”.
Nampaknya Kak Agun kaget juga, dia bahkan nyaris terjatuh di sofa.

“Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun.

“Apa itu? Coklat?”, kataku.

“Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Aku agak heran tapi mungkin akan surprise terpaksa aku menutup mata.



Tiba-tiba aku merasa kaget, karena bibirku rasanya seperti dilumat dan tubuhku terasa dipeluk erat-erat.

“Ugh…, ugh…”, kataku sambil berusaha menekan balik tubuh Kak Agun.

“Alit…, nggak apa-apa, hadiah ini karena Kak Agun sayang Alit”.

Rasanya
aku tiba-tiba lemas sekali, belum sempat menjawab bibirku dilumat lagi.
Kini aku diam saja, aku berusaha rileks, dan lama-lama aku mulai
menikmatinya. Ciuman Kak Agun begitu lincah di bibirku membuat aku
merasa terayun-ayun. Tangannya mulai memainkan rambutku, diusap lembut
dan menggelitik kupingku. Aku jadi geli, tapi yang jelas saat itu aku
merasa beda. Rasanya hati ini ada yang lain. Kembali Kak Agun mencium
pipiku, kedua mataku, keningku dan berputar-putar di sekujur wajahku.
Aku hanya bisa diam dan menikmati. Rasanya saat itu aku sudah mulai
lain. Napasku satu persatu mulai memburu seiring detak jantungku yang
terpacu. Kemudian aku diangkat dan aku sempat kaget!

“Kak Agun…,
kuat juga”. Dia hanya tersenyum dan membopongku ke kamarku.
Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku.
Saat itu perasaanku tidak karuan antara kepingin dan takut. Antara malu
dan ragu. Ciuman Kak Agun terus menjalar hingga leherku. Tangannya mulai
memainkan payudaraku. “Jangan…, jangan…, acch…, acch…”, aku berusaha
menolak namun tak kuasa. Tangannya mulai menyingkap menembus ke kaos
Snoopy yang kupakai. Jari-jemarinya menari-nari di atas perut, dan
meluncur ke BH. Terampil jemarinya menerobos sela-sela BH dan
menggelitik putingku. Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku
memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…,
ss…”,. Tarian jemarinya membuatku terasa limbung, ketika dia memaksaku
melepas baju, aku pun tak kuasa. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Hanya
CD saja yang masih terpasang rapi. Kak Agun kembali beraksi, ciumannya
semakin liar, dan jemarinya, telapak tangannya mengguncang-guncang
payudaraku, aku benar-benar sudah hanyut. Aku mendesis-desis merasakan
sesuatu yang nikmat. Aku mulai berani menjepit badannya dengan kakiku.
Namun malahan membuatnya semakin liar. Tangan Kak Agun menelusup ke
CD-ku.

Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik
diri. Tapi Kak Agun lebih kuat. Gesekan tangannya mengoyak-koyak helaian
rambut kemaluanku yang tidak terlalu lebat. Dan tiba aku merasa nyaris
terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Aku
menggelinjang dan menahan napas, “Kak Agun…, ohh.., oh…”, aku
benar-benar dibuatnya berputar-putar. Jemarinya memainkkan clit-ku.
Diusap-usap, digesek-gesek dan akhirnya aku ditelanjangi. Aku hanya bisa
pasrah saja. Tapi aku kaget ketika tiba-tiba dia berdiri dan penisnya
telah berdiri tegang. Aku ngeri, dan takut. Permainan pun dilanjutkan
lagi, saat itu aku benar-benar sudah tidak kuasa lagi, aku pasrah saja,
aku benar-benar tidak membalas namun aku menikmatinya. Aku memang belum
pernah merasakannya walau sebenarnya takut dan malu.



Tiba-tiba aku kaget ketika ada “sesuatu” yang mengganjal menusuk-nusuk milikku, “Uch…, uch…”, aku menjerit.

“Kak Agun, Jangan…, ach…, ch…, ss…, jangan”.

Ketika dia membuka lebar-lebar kakiku dia memaksakan miliknya dimasukkan. “Auuchh…”, aku menjerit.

“Achh!”,
Terasa dunia ini berputar saking sakitnya. Aku benar-benar sakit, dan
aku bisa merasakan ada sesuatu di dalam. Sesaat diam dan ketika mulai
dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”. Walaupun rasanya
(katanya) nikmat saat itu aku merasa sakit sekali. Kak Agun secara
perlahan menarik “miliknya” keluar. Kemudian dia mengocok dan
memuntahkan cairan putih.



Saat itu aku hanya terdiam dan
termangu, setelah menikmati cumbuan aku merasakan sakit yang luar biasa.
Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Aku
meringis dan menangis sesenggukan. Saat itu Kak Agun memelukku dan
menghiburku, “Sudahlah Alit jangan menangis, hadiah ini akan menjadi
kenang-kenangan buat kamu. Sebenarnya aku sayang sama kamu”.



Saat
itu aku memang masih polos, masih SMP, namun pengetahuan seksku masih
minim. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas
sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Aku sebenarnya sayang
sama Kak Agun tapi…, (Ternyata akhirnya dia kawin dengan cewek lain
karena “kecelakaan”). Sejak itu aku jadi benci…, benci…, bencii…, sama
dia

gairah rina







gairah rina






oleh Cerita Dewasa pada 9 April 2012 pukul 1:32 ·



Aku
adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di perguruan tinggi di Bandung,
dan sekarang sudah tingkat akhir. Untuk saat ini aku tidak mendapatkan
mata kuliah lagi dan hanya mengerjakan skripsi saja. Oleh karena itu aku
sering main ke tempat abangku di Jakarta.



Suatu hari aku
ke Jakarta. Ketika aku sampai ke rumah kakakku, aku melihat ada tamu,
rupanya ia adalah teman kuliah kakakku waktu dulu. Aku dikenalkan
kakakku kepadanya. Rupanya ia sangat ramah kepadaku. Usianya 40 tahun
dan sebut saja namanya Firman. Ia pun mengundangku untuk main ke
rumahnya dan dikenalkan pada anak-istrinya. Istrinya, Dian, 7 tahun
lebih muda darinya, dan putrinya, Rina, duduk di kelas 2 SMP.



Kalau
aku ke Jakarta aku sering main ke rumahnya. Dan pada hari Senin, aku
ditugaskan oleh Firman untuk menjaga putri dan rumahnya karena ia akan
pergi ke Malang, ke rumah sakit untuk menjenguk saudara istrinya.
Menurutnya sakit demam berdarah dan dirawat selama 3 hari. oleh karena
itu ia minta cuti di kantornya selama 1 minggu. Ia berangkat sama
istrinya, sedangkan anaknya tidak ikut karena sekolah.



Setelah
3 hari di rumahnya, suatu kali aku pulang dari rumah kakakku, karena
aku tidak ada kesibukan apapun dan aku pun menuju rumah Firman. Aku pun
bersantai dan kemudian menyalakan VCD. Selesai satu film. Saat melihat
rak, di bagian bawahnya kulihat beberapa VCD porno. Karena memang
sendirian, aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba
terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi
dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.



“Hallo, Oom
Ryan..!” Rina yang baru masuk tersenyum.“Eh, tolong dong bayarin Bajaj..
uang Rina sepuluh-ribuan, abangnya nggak ada kembalinya.”Aku tersenyum
mengangguk dan keluar membayarkan Bajaj yang cuma dua ribu rupiah.



Saat
aku masuk kembali.., pucatlah wajahku! Rina duduk di karpet di depan
televisi, dan menyalakan kembali video porno yang sedang setengah jalan.
Mia memandang kepadaku dan tertawa geli.“Ih! Oom Ryan! Begitu, tho,
caranya..? Rina sering diceritain temen-temen di sekolah, tapi belon
pernah liat.”Gugup aku menjawab, “Rina.. kamu nggak boleh nonton itu!
Kamu belum cukup umur! Ayo, matiin.”“Aahh, Oom Ryan. Jangan gitu, dong!
Tu, liat.. cuma begitu aja! Gambar yang dibawa temen Rina di sekolah
lebih serem.”



Tak tahu lagi apa yang harus kukatakan, dan
khawatir kalau kularang Rina justru akan lapor pada orangtuanya, aku pun
ke dapur membuat minum dan membiarkan Rina terus menonton. Dari dapur
aku duduk-duduk di beranda belakang membaca majalah.



Sekitar
jam 7 malam, aku keluar dan membeli makanan. Sekembalinya, di dalam
rumah kulihat Rina sedang tengkurap di sofa mengerjakan PR, dan..
astaga! Ia mengenakan daster yang pendek dan tipis. Tubuh mudanya yang
sudah mulai matang terbayang jelas. Paha dan betisnya terlihat putih
mulus, dan pantatnya membulat indah. Aku menelan ludah dan terus masuk
menyiapkan makanan.



Setelah makanan siap, aku memanggil
Rina. Dan.., sekali lagi astaga.. jelas ia tidak memakai BH, karena
puting susunya yang menjulang membayang di dasternya. Aku semakin
gelisah karena penisku yang tadi sudah mulai “bergerak”, sekarang
benar-benar menegak dan mengganjal di celanaku.



Selesai
makan, saat mencuci piring berdua di dapur, kami berdiri bersampingan,
dan dari celah di dasternya, buah dadanya yang indah mengintip. Saat ia
membungkuk, puting susunya yang merah muda kelihatan dari celah itu. Aku
semakin gelisah. Selesai mencuci piring, kami berdua duduk di sofa di
ruang keluarga.



“Oom, ayo tebak. Hitam, kecil, keringetan,
apaan..!”“Ah, gampang! Semut lagi push-up! Khan ada di tutup botol
Fanta! Gantian.. putih-biru-putih, kecil, keringetan, apa..?”Mia
mengernyit dan memberi beberapa tebakan yang semua kusalahkan.“Yang
bener.. Rina pakai seragam sekolah, kepanasan di Bajaj..!”“Aahh.. Oom
Ryan ngeledek..!”Mia meloncat dari sofa dan berusaha mencubiti lenganku.
Aku menghindar dan menangkis, tapi ia terus menyerang sambil tertawa,
dan.. tersandung!



Ia jatuh ke dalam pelukanku,
membelakangiku. Lenganku merangkul dadanya, dan ia duduk tepat di atas
batang kelelakianku! Kami terengah-engah dalam posisi itu. Bau bedak
bayi dari kulitnya dan bau shampo rambutnya membuatku makin terangsang.
Dan aku pun mulai menciumi lehernya. Rina mendongakkan kepala sambil
memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua buah dadanya.



Nafas
Rina makin terengah, dan tanganku pun masuk ke antara dua pahanya.
Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan yang
membayang.“Uuuhh.. mmhh..” Rina menggelinjang.Kesadaranku yang tinggal
sedikit seolah memperingatkan bahwa yang sedang kucumbu adalah seorang
gadis SMP, tapi gariahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun menarik
lepas dasternya dari atas kepalanya.Aahh..! Rina menelentang di sofa
dengan tubuh hampir polos!



Aku segera mengulum puting
susunya yang merah muda, berganti-ganti kiri dan kanan hingga dadanya
basah mengkilap oleh ludahku. Tangan Rina yang mengelus belakang
kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin tak sabar. Aku
menarik lepas celana dalamnya, dan.. nampaklah bukit kemaluannya yang
baru ditumbuhi rambut jarang. Bulu yang sedikit itu sudah nampak
mengkilap oleh cairan kemaluan Rina. Aku pun segera membenamkan kepalaku
ke tengah kedua pahanya.



“Ehh.. mmaahh..,” tangan Rina
meremas sofa dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya
kucium.Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut
perlahan.“Ooohh.. aduuhh..,” Rina mengangkat punggungnya ketika lidahku
menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.Lidahku
bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka.
Sesekali lidahku akan membelai kelentitnya dan tubuh Rina akan terlonjak
dan nafas Rina seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas
kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.



Ketika
aku berhenti menjilat dan mengulum, Rina tergeletak terengah-engah,
matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku
yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi
Rina.“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Rina membuka bibirnya, kujejalkan
kepala kemaluanku.Mungkin film tadi masih diingatnya, jadi ia pun mulai
menyedot. Tanganku berganti-ganti meremas dadanya dan membelai
kemaluannya.



Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap.
Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat
bibirnya. Aroma kemaluanku ada di mulut Rina dan aroma kemaluan Rina di
mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.



Dengan
tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan
Rina, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari
belakang.“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”Perlahan
kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan Rina semakin
mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja
karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang
sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang
saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm sedangkan
Rina masih SMP dan ukuran lubang kemaluannya terlalu kecil.



Tetapi
dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku
pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik
kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya
mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung
kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu
aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa
dengan benda yang ada di dalamnya.



Sebentar kemudian
kernyit di dahi Rina menghilang, dan aku pun mulai menarik dan
menekankan pinggulku. Rina mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya
menceracau.“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak..
Oomm..”Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Rina, lalu
membalikkan kedua tubuh kami hingga Rina sekarang duduk di atas
pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu
diajarkan, Rina segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku
berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan
kami pun berlomba mencapai puncak.



Lewat beberapa waktu,
gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya
dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya
pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh
batang kemaluanku.



Setelah tubuh Rina melemas, aku
mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku
sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Rina tentu merasakan siraman air
maniku di liangnya, dan ia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya
yang ke dua.



Sekian lama kami diam terengah-engah, dan
tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak
bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.“Aduh, Oom.. Rina
lemes. Tapi enak banget.”Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya
yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas.
Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan
kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina
yang masih amat kencang.



Aku segera membawanya ke kamar
mandi, membersihkan tubuh kami berdua dan.. kembali ke kamar melanjutkan
babak berikutnya. Sepanjang malam aku mencapai tiga kali lagi orgasme,
dan Rina.. entah berapa kali. Begitupun di saat bangun pagi, sekali lagi
kami bergumul penuh kenikmatan sebelum akhirnya Rina kupaksa memakai
seragam, sarapan dan berangkat ke sekolah.



Kembali ke
rumah Firman, aku masuk ke kamar tidur tamu dan segera pulas kelelahan.
Di tengah tidurku aku bermimpi seolah Rina pulang sekolah, masuk ke
kamar dan membuka bajunya, lalu menarik lepas celanaku dan mengulum
kemaluanku. Tapi segera saja aku sadar bahwa itu bukan mimpi, dan aku
memandangi rambutnya yang tergerai yang bergerak-gerak mengikuti
kepalanya yang naik-turun. Aku melihat keluar kamar dan kelihatan VCD
menyala, dengan film yang kemarin. Ah! Merasakan caranya memberiku
“blowjob”, aku tahu bahwa ia baru saja belajar dari VCD.







pramuka siaga






Kejadiannya ini sudah agak lama, kira-kira 3 tahun yang lalu, ketika saya duduk di bangku SMP.

Pada
suatu hari, saya bersama teman-teman saya banyak sedang mengadakan
kegiatan pramuka di sekolah. Kejadiannya sangatlah lama, dan di ruangan
terbuka yang dapat dikatakan udara cukup panas. Saat itu, tepat pukul
13:00. Pada waktu itu, kami melakukan beberapa kegiatan rutin yang biasa
kami jalani setiap harinya.

Pada pukul 15:00, acara Pramuka
dibubarkan. Kamipun segera bergegas meninggalkan tempat tersebut. Aku
setelah dari tempat itu, berniat pergi ke sebuah Multiplayer. Saat saya
setiba di Sekolah, saya melihat seorang anak yang sedang mengintip ke
dalam sebuah ruangan di dalam sekolah. Karena saya sedikit ada rasa
curiga, maka saya memutuskan untuk mendekatinya. Ketika saya
mendekatinya, perasaan saya merasa sedikit tidak enak. Karena itu, saya
tidak jadi mendekatinya.

Tak lama kemudian, datanglah teman saya
bernama Jetprak, anak yang selalu bermain bersama saya dan “sedikit
rusak”. Saat itu, ia mengatakan, bahwa ada orang yang menitipkan
barangnya di Lapangan Olahraga di Lantai 5. Karena ada rasa sedikit
curiga, maka saya pergi ke sana untuk memastikan ada apa di sana.

Setelah
saya tiba di sana, saya melihat ada sebuah kantongan di dekat sebuah
panggung pergelaran. Sebelum saya beranjak untuk melihatn6ya, saya
pastikan dulu, bahwa tidak ada jebakan. Setelah saya cek, ternyata
tidak ada sama sekali jebakan. Lalu, sayapun segera melihat apa isi dari
Barang tersebut.

Setelah saya pegang benda tersebut, saya buka
kantongnya satu persatu. Ternyata, pembungkus benda tersebut sangatlah
banyak, sehingga saya pusing untuk membukanya satu persatu. Sampai pada
akhirnya, Kantonga itu habis terbuka pada bungkusan yang kelima puluh.
Setelah saya lihat, ternyata isinya adalah berbagai macam foto-foto
yang dapat dikatakan “rusak” dan berbagai macam alat KB dan Seks.
Tetapi saya sempat bertanya keheranan “siapa dan untuk apa ini?”.
Karena merasa tidak sopan, maka kukembalikan lagi kepada tempatnya.
Setelah sekian lama, saya hanya menunggu sang waktu berlalu. Kebetulan
pada saat itu tidak ada orang, maka saya bisa bersantai sejenak di
sana.

Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding
lomba Catur antar 1 Sekolah. Saat itu, saya telah mencapai Final, dan
lawan saya yang berikutnya, adalah Fahris (Sekarang ia anggota Dark
Falcon). Karena tidak ada orang, maka saya berlatih sendiri di tempat
itu.

Sesudah saya berlatih selama 1 jam, saya merasa kelelahan.
Maka, saya putuskan untuk beristirahat dengan melakukan Break Dance.
Beberapa waktu yang lalu, saya diajarkan oleh salah seorang teman saya
untuk berlatih Break Dance, seperti Salto, Rolling, Hip Hop, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, saya tertarik akan salah satu gerakan yang
sangat sukar, yaitu Tornado Roll (Rolling di Udara).

Karena saat
itu tidak ada orang, saya iseng untuk mencobanya dengan naik di atas
tiang penyangga. Saat itu, saya menaikinya dengan memanjatnya. Saat
saya akan melakukannya, tiba-tiba ada 2 orang yang masuk ke ruangan
itu. Tidak disangka, itu adalah Fahris, lawan Finalku nanti, dan yang
satu lagi, adalah anak yang terdapat di Foto-foto yang kulihat tadi,
karena namanya cukup panjang, sebut saja NT.

Karena tempat itu
cukup luas, saya mencoba untuk mendengarkan suara mereka dengan
mendengarkan gemanya. Kulihat Fahris mulai membuka kantongan tersebut,
dan:

“Lihat, sekarang kamu percaya kan? Aku ini tidak pernah berbohong, jangan macam-macam kamu!” kata Fahris.

“Ih.. kamu kok jahat! Awas, nanti aku adukan ke guru lho!” sambung NT.

“Mangkanya, lebih baik kamu harus tunduk kepadaku, atau..” pembicaraan terpotong.

“Atau apa hah?” teriak NT agak keras.

“Atau aku Renggut Keperawananmu!” Teriakan Fahris menggelegar.

“Jangan macam-macam kamu, cepat serahkan!” NT meneruskan.

Belum sempat NT bergerak, Fahris sudah menerjang NT dan langsung menelanjangi NT dengan kasarnya.

“Ah.. Jangan Far.. Jangan!!” Teriakan NT keras sambil menangis tersedu-sedu.

“Segera kuambil keperawananmu!!” Lanjut Fahris.

Fahrispun
memulai aksinya dengan sangat gesit, ia melakukan ML pemanasan dengan
rasa sangat Hot. Tetapi, aku berusaha untuk tetap berada di
langit-langit meskipun aku hanya bertumpu dengan Tiang datar dengan
lebar 30 cm.

Setelah ia melakukan pemanasan, iapun akhirnya siap untuk memulai aksi tergilanya.

“Ah.. jangan far.. jangan ambil keperawananku.. tolonglah..” pelas NT.

Tetapi, Fahris tidak mempedulikan perkataannya, dan akhirnya, iapun melakukan seks dengan NT.

“Earrgghh..” Teriak NT begitu batang kemaluan Fahris memasuki liang senggama nya.

Setelah itu, Fahripun mulai melakukan penggesekan terus menerus sampai ia berhenti setelah menit kesepuluh.

“Bagaimana, enak kan, mangkanya, jangan coba-coba!” kata Fahris puas.

Setelah itu, Fahrispun mulai kembali melancarkan aksinya untuk kembali melakukan persetubuhan.

Selama mereka melakukan persetubuhan, NT terus mengerang-erang kesakitan

“Eng..
eugh.. ough.. aekh.. eakh.. eikh.. oekh..” Desahan NT turut membuatku
terangsang. Tetapi, karena pada saat itu, aku belum pernah
bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus menyaksikan.

Setelah
sekian lama, akhirnya mereka berhenti dan tertidur lemas. Sepertinya,
mereka telah Orgasme bersama, dan kulihat NT berdarah. Mungkin ia telah
kehilangan keperawanannya. Karena kesempatan tidak ada orang, maka
sayapun segera mengambil kamera, dan menfoto beberapa foto yang
membuktikan Fahris bersalah. Setelah itu, sayapun berniat kabur melalui
Jendela Ventilasi di dekatku.

Ketika hendak keluar, aku mendengar
ada suara gebrakan. Setelah kulihat ada sumber suara tersebut, tenyata
itu adalah Gloria yang masuk lewat Pintu dan terjatuh dan kakinya
mengenai Lantai dan sepertinya ia Lumpuh sementara (Paralyze). Seketika
itu pula, bangunlah Fahris dalam keadaan segar bugar seperti tidak
sehabis bercinta. Iapun mendekati Gloria.

“Hai, cewek, kamu sudah melihat perbuatan kami ya?” kata Fahris.

“Lihat apa? Aku baru saja masuk ke ruangan ini.” jelas Gloria.

“Jangan bercanda, lagipula kamu kan juga mengintip aku saat bercinta dengan SOS tadi kan di kelas” lanjut Fahris.

“Kamu jangan macam-macam. Aku tak tahu!” sangkal Gloria.

“Sudah, lebih baik kamu bercinta juga saja denganku!” Perintah Fahris.

“Jangan.. jangan sentuh aku.. jangan..” Teriak Gloria.

Karena
aku tidak tega melihat Gloria yang begitu Cantik dan Seksi yang masih
perawan, akupun berbuat nekat. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku
langsung saja melompat menuju ke Fahris dan melakukan Tornado Roll. Dan
akhirnya, berhasil, sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya
pingsan. Akan tetapi, akupun langsung lumpuh total seketika. Tetapi,
saya belum menyerah. Sayapun memberikan Kamera yang saya gunakan untuk
menfoto Fahris dan NT tadi. Dan akhirnya, akupun pingsan.

Keesokan
harinya, aku terbangun di atas tempat tidur. Aku melihat sekelilingku,
dan ternyata, aku berada di rumah sakit. Akupun segera berbaring
kembali, tetapi tidak tidur. Karena keluargaku jauh dariku, maka tidak
ada sama sekali yang datang menjengukku. Saya sangat merasa sedih saat
itu. Tidak lama kemudian, Gloria datang dan menghampiriku. Ia berjalan
seperti orang normal. Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh.

“Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya.

“Tidak juga sih, tapi sudah mendingan.” sahutku.

“Eh, terima kasih ya, kamu sudah menolongku pada saat itu.” ucapnya

“Ah, tidak apa-apa. Aku memang sudah biasa melakukannya.” jawabku seenaknya.

“Lantas mengapa NT pada saat itu tidak kamu tolong?” tanyanya.

Waduh,
mati aku. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku membedakan sesama
manusia (dalam arti Gloria dan NT). Lalu akupun menemukan jawaban
sempurna.

“Oh, pada saat itukan Fahris masih dalam keadaan Fit, jadi aku tidak mungkin dapat menghadapinya secara fisik.”

“Kalau mental?” tanyanya lagi.

“Itu mungkin saja dapat kuatasi. Oh ya, bagaimana dengan kejuaraan catur hari ini? Aku kan tidak dapat ikut?” tanyaku.

Gloriapun
mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata, ia mengeluarkan
kameraku dan kertas yang menyatakan bahwa aku langsung memenangkan
pertandingan karena Fahris melakukan perbuatan yang tidak terhormat.
Akupun merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya lagi.

“Bagaimana pendapatmu?” tanyaku.

“Yah.. hebat.. boleh juga..” katanya.

Entah apa yang menghantui pikiranku, akupun menyatakan cinta padanya, tetapi ia menjawab

“Waduh,
jangan dulu ya, aku masih belum mau pacaran, lain kali saja ya.
Sementara ini, ayo kita berteman dan melakukan petualangan bersama di
Sekolah.”

“Jadi, kamu juga suka menyusup ya?” tanyaku.

“Iya, sejak kecil, aku suka sekali berpetualang, jadi, kamu kan juga sama, mari kita satukan hobi kita bersama.” jelasnya.

“Sebagai Team Partners kan?” tanyaku kembali.

“Tentu, kita pasti akan menjadi Tag yang sempurna” Jelasnya.

Setelah
hari itu, aku menjadi sahabat dengan Gloria, dan akhirnya, kamipun
bertualang bersama-sama. Begitulah ceritanya bagaimana saya bisa
berpetualang bersama Gloria hingga sampai saat ini.

Senin, 30 April 2012

Amoy Tank Top Coklat

Klik gambar untuk memeperbesar..




Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

ABG Cantik Tocil tapi memble

Klik gambar untuk memeperbesar..




Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

ABG Tocil Tank top kuning

Klik gambar untuk memeperbesar..




Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..

Klik gambar untuk memeperbesar..