Selasa, 01 Mei 2012

pramuka siaga






Kejadiannya ini sudah agak lama, kira-kira 3 tahun yang lalu, ketika saya duduk di bangku SMP.

Pada
suatu hari, saya bersama teman-teman saya banyak sedang mengadakan
kegiatan pramuka di sekolah. Kejadiannya sangatlah lama, dan di ruangan
terbuka yang dapat dikatakan udara cukup panas. Saat itu, tepat pukul
13:00. Pada waktu itu, kami melakukan beberapa kegiatan rutin yang biasa
kami jalani setiap harinya.

Pada pukul 15:00, acara Pramuka
dibubarkan. Kamipun segera bergegas meninggalkan tempat tersebut. Aku
setelah dari tempat itu, berniat pergi ke sebuah Multiplayer. Saat saya
setiba di Sekolah, saya melihat seorang anak yang sedang mengintip ke
dalam sebuah ruangan di dalam sekolah. Karena saya sedikit ada rasa
curiga, maka saya memutuskan untuk mendekatinya. Ketika saya
mendekatinya, perasaan saya merasa sedikit tidak enak. Karena itu, saya
tidak jadi mendekatinya.

Tak lama kemudian, datanglah teman saya
bernama Jetprak, anak yang selalu bermain bersama saya dan “sedikit
rusak”. Saat itu, ia mengatakan, bahwa ada orang yang menitipkan
barangnya di Lapangan Olahraga di Lantai 5. Karena ada rasa sedikit
curiga, maka saya pergi ke sana untuk memastikan ada apa di sana.

Setelah
saya tiba di sana, saya melihat ada sebuah kantongan di dekat sebuah
panggung pergelaran. Sebelum saya beranjak untuk melihatn6ya, saya
pastikan dulu, bahwa tidak ada jebakan. Setelah saya cek, ternyata
tidak ada sama sekali jebakan. Lalu, sayapun segera melihat apa isi dari
Barang tersebut.

Setelah saya pegang benda tersebut, saya buka
kantongnya satu persatu. Ternyata, pembungkus benda tersebut sangatlah
banyak, sehingga saya pusing untuk membukanya satu persatu. Sampai pada
akhirnya, Kantonga itu habis terbuka pada bungkusan yang kelima puluh.
Setelah saya lihat, ternyata isinya adalah berbagai macam foto-foto
yang dapat dikatakan “rusak” dan berbagai macam alat KB dan Seks.
Tetapi saya sempat bertanya keheranan “siapa dan untuk apa ini?”.
Karena merasa tidak sopan, maka kukembalikan lagi kepada tempatnya.
Setelah sekian lama, saya hanya menunggu sang waktu berlalu. Kebetulan
pada saat itu tidak ada orang, maka saya bisa bersantai sejenak di
sana.

Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding
lomba Catur antar 1 Sekolah. Saat itu, saya telah mencapai Final, dan
lawan saya yang berikutnya, adalah Fahris (Sekarang ia anggota Dark
Falcon). Karena tidak ada orang, maka saya berlatih sendiri di tempat
itu.

Sesudah saya berlatih selama 1 jam, saya merasa kelelahan.
Maka, saya putuskan untuk beristirahat dengan melakukan Break Dance.
Beberapa waktu yang lalu, saya diajarkan oleh salah seorang teman saya
untuk berlatih Break Dance, seperti Salto, Rolling, Hip Hop, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, saya tertarik akan salah satu gerakan yang
sangat sukar, yaitu Tornado Roll (Rolling di Udara).

Karena saat
itu tidak ada orang, saya iseng untuk mencobanya dengan naik di atas
tiang penyangga. Saat itu, saya menaikinya dengan memanjatnya. Saat
saya akan melakukannya, tiba-tiba ada 2 orang yang masuk ke ruangan
itu. Tidak disangka, itu adalah Fahris, lawan Finalku nanti, dan yang
satu lagi, adalah anak yang terdapat di Foto-foto yang kulihat tadi,
karena namanya cukup panjang, sebut saja NT.

Karena tempat itu
cukup luas, saya mencoba untuk mendengarkan suara mereka dengan
mendengarkan gemanya. Kulihat Fahris mulai membuka kantongan tersebut,
dan:

“Lihat, sekarang kamu percaya kan? Aku ini tidak pernah berbohong, jangan macam-macam kamu!” kata Fahris.

“Ih.. kamu kok jahat! Awas, nanti aku adukan ke guru lho!” sambung NT.

“Mangkanya, lebih baik kamu harus tunduk kepadaku, atau..” pembicaraan terpotong.

“Atau apa hah?” teriak NT agak keras.

“Atau aku Renggut Keperawananmu!” Teriakan Fahris menggelegar.

“Jangan macam-macam kamu, cepat serahkan!” NT meneruskan.

Belum sempat NT bergerak, Fahris sudah menerjang NT dan langsung menelanjangi NT dengan kasarnya.

“Ah.. Jangan Far.. Jangan!!” Teriakan NT keras sambil menangis tersedu-sedu.

“Segera kuambil keperawananmu!!” Lanjut Fahris.

Fahrispun
memulai aksinya dengan sangat gesit, ia melakukan ML pemanasan dengan
rasa sangat Hot. Tetapi, aku berusaha untuk tetap berada di
langit-langit meskipun aku hanya bertumpu dengan Tiang datar dengan
lebar 30 cm.

Setelah ia melakukan pemanasan, iapun akhirnya siap untuk memulai aksi tergilanya.

“Ah.. jangan far.. jangan ambil keperawananku.. tolonglah..” pelas NT.

Tetapi, Fahris tidak mempedulikan perkataannya, dan akhirnya, iapun melakukan seks dengan NT.

“Earrgghh..” Teriak NT begitu batang kemaluan Fahris memasuki liang senggama nya.

Setelah itu, Fahripun mulai melakukan penggesekan terus menerus sampai ia berhenti setelah menit kesepuluh.

“Bagaimana, enak kan, mangkanya, jangan coba-coba!” kata Fahris puas.

Setelah itu, Fahrispun mulai kembali melancarkan aksinya untuk kembali melakukan persetubuhan.

Selama mereka melakukan persetubuhan, NT terus mengerang-erang kesakitan

“Eng..
eugh.. ough.. aekh.. eakh.. eikh.. oekh..” Desahan NT turut membuatku
terangsang. Tetapi, karena pada saat itu, aku belum pernah
bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus menyaksikan.

Setelah
sekian lama, akhirnya mereka berhenti dan tertidur lemas. Sepertinya,
mereka telah Orgasme bersama, dan kulihat NT berdarah. Mungkin ia telah
kehilangan keperawanannya. Karena kesempatan tidak ada orang, maka
sayapun segera mengambil kamera, dan menfoto beberapa foto yang
membuktikan Fahris bersalah. Setelah itu, sayapun berniat kabur melalui
Jendela Ventilasi di dekatku.

Ketika hendak keluar, aku mendengar
ada suara gebrakan. Setelah kulihat ada sumber suara tersebut, tenyata
itu adalah Gloria yang masuk lewat Pintu dan terjatuh dan kakinya
mengenai Lantai dan sepertinya ia Lumpuh sementara (Paralyze). Seketika
itu pula, bangunlah Fahris dalam keadaan segar bugar seperti tidak
sehabis bercinta. Iapun mendekati Gloria.

“Hai, cewek, kamu sudah melihat perbuatan kami ya?” kata Fahris.

“Lihat apa? Aku baru saja masuk ke ruangan ini.” jelas Gloria.

“Jangan bercanda, lagipula kamu kan juga mengintip aku saat bercinta dengan SOS tadi kan di kelas” lanjut Fahris.

“Kamu jangan macam-macam. Aku tak tahu!” sangkal Gloria.

“Sudah, lebih baik kamu bercinta juga saja denganku!” Perintah Fahris.

“Jangan.. jangan sentuh aku.. jangan..” Teriak Gloria.

Karena
aku tidak tega melihat Gloria yang begitu Cantik dan Seksi yang masih
perawan, akupun berbuat nekat. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku
langsung saja melompat menuju ke Fahris dan melakukan Tornado Roll. Dan
akhirnya, berhasil, sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya
pingsan. Akan tetapi, akupun langsung lumpuh total seketika. Tetapi,
saya belum menyerah. Sayapun memberikan Kamera yang saya gunakan untuk
menfoto Fahris dan NT tadi. Dan akhirnya, akupun pingsan.

Keesokan
harinya, aku terbangun di atas tempat tidur. Aku melihat sekelilingku,
dan ternyata, aku berada di rumah sakit. Akupun segera berbaring
kembali, tetapi tidak tidur. Karena keluargaku jauh dariku, maka tidak
ada sama sekali yang datang menjengukku. Saya sangat merasa sedih saat
itu. Tidak lama kemudian, Gloria datang dan menghampiriku. Ia berjalan
seperti orang normal. Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh.

“Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya.

“Tidak juga sih, tapi sudah mendingan.” sahutku.

“Eh, terima kasih ya, kamu sudah menolongku pada saat itu.” ucapnya

“Ah, tidak apa-apa. Aku memang sudah biasa melakukannya.” jawabku seenaknya.

“Lantas mengapa NT pada saat itu tidak kamu tolong?” tanyanya.

Waduh,
mati aku. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku membedakan sesama
manusia (dalam arti Gloria dan NT). Lalu akupun menemukan jawaban
sempurna.

“Oh, pada saat itukan Fahris masih dalam keadaan Fit, jadi aku tidak mungkin dapat menghadapinya secara fisik.”

“Kalau mental?” tanyanya lagi.

“Itu mungkin saja dapat kuatasi. Oh ya, bagaimana dengan kejuaraan catur hari ini? Aku kan tidak dapat ikut?” tanyaku.

Gloriapun
mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata, ia mengeluarkan
kameraku dan kertas yang menyatakan bahwa aku langsung memenangkan
pertandingan karena Fahris melakukan perbuatan yang tidak terhormat.
Akupun merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya lagi.

“Bagaimana pendapatmu?” tanyaku.

“Yah.. hebat.. boleh juga..” katanya.

Entah apa yang menghantui pikiranku, akupun menyatakan cinta padanya, tetapi ia menjawab

“Waduh,
jangan dulu ya, aku masih belum mau pacaran, lain kali saja ya.
Sementara ini, ayo kita berteman dan melakukan petualangan bersama di
Sekolah.”

“Jadi, kamu juga suka menyusup ya?” tanyaku.

“Iya, sejak kecil, aku suka sekali berpetualang, jadi, kamu kan juga sama, mari kita satukan hobi kita bersama.” jelasnya.

“Sebagai Team Partners kan?” tanyaku kembali.

“Tentu, kita pasti akan menjadi Tag yang sempurna” Jelasnya.

Setelah
hari itu, aku menjadi sahabat dengan Gloria, dan akhirnya, kamipun
bertualang bersama-sama. Begitulah ceritanya bagaimana saya bisa
berpetualang bersama Gloria hingga sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar