Minggu, 08 April 2012

» Kecanduan Seks, Wajarkah?


detail berita




Foto : Corbis




SERING mengucapkan kalimat yang terkait dengan masalah
seksual bisa tergolong pada kategori kecanduan seks. Tetapi hal itu
tidak dapat memastikan betul apakah seseorang mengidap kecanduan seks.
Mengenai hal itu, Dr Anita Gunawan MS SpAnd, androlog dari Rumah Sakit
Pertamina Pusat (RSPP), menjelaskan definisi kecanduan seks yang
sebenarnya.



"Hyper sex atau kecanduan seks itu
sebetulnya orang yang selalu hanya memikirkan seks. Sehingga bila
keinginannya tidak tersalurkan, maka dia akan uring-uringan atau bahkan
hingga memicu tindakan kriminal," kata Dr Anita saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Kamis (22/5/2008).



Menurutnya, kecanduan seks sudah menjadi suatu penyakit kelainan
psikis (jiwa) yang diakibatkan oleh obsesi kompulsif seseorang.
Sehingga, mereka yang mengalami kondisi tersebut harus langsung
ditangani oleh para ahlinya yaitu psikiater.



"Pada umumnya,
mereka yang kecanduan seks menikmati kegiatan ?semi persetubuhan' itu
dengan baik, sehingga selalu ingin mengulanginya terus. Bahkan
kebutuhannya untuk melakukan hubungan intim bisa empat hingga lima kali
dalam sehari. Bila kondisi tersebut dialami, maka harus langsung membawa
ke tenaga ahli yaitu psikiater," jelas wanita yang menyelesaikan
program master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya itu.



Kondisi demikian, sambungnya, karena mereka memiliki libido (gairah
seksual) yang tinggi. Di mana penyebabnya bisa berasal dari banyak
faktor, salah satunya karena memiliki fantasi seksual yang luar biasa.



Nah, kebutuhan untuk memenuhi libido tersebut, masih menurut Dr Anita,
bila tidak disalurkan maka akan berdampak negatif hingga membuat mereka
nekat melakukan tindakan kriminal.



"Kondisi libido yang tinggi tersebut, bila tidak bisa terpenuhi dapat membuat pelaku hiper sex mengambil langkah abuse terhadap orang lain," papar konsultan rubrik seksualitas di beberapa media di Indonesia itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar