Kamis, 05 April 2012

Mencetak Pemimpin Bernurani dari Sekolah





Agar sukses menjadi pribadi yang efektif di masa datang, setiap anak
seharusnya tidak hanya mampu menguasasi keterampilan dasar seperti
membaca, memahami ilmu pengetahuan atau matematika saja, tetapi juga
perlu menguasai keterampilan dalam berinteraksi sosial dan selalu
memperbaiki kemampuan dirinya.



Tugas mengajarkan kemampuan tersebut tentu tidak bisa dibilang mudah.
Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui program The Leader
in Me (TLIM), yakni program berlisensi FranklinCovey yang menanamkan
kepemimpinan di seluruh aspek sekolah.



Program ini memberikan kesempatan tidak hanya kepada siswa, tetapi juga
kepada guru, manajemen sekolah, hingga orang tua murid untuk memiliki
karakter kepemimpinan melalui prinsip universal 7 habits. Yakni, be
proactive, begin with the end in mind, put first things first, think
win-win, seek first to understand-then to be understand, synergize, dan
sharpen the saw.



Menurut Rasyid Izada, pembina Yayasan An-Nisaa, yang sudah menjalankan
program TLIM di sekolahnya, program ini sangat menunjang ajaran 10 adab
yang sudah lebih dulu ditanamkan di sekolahnya sejak jenjang TK hingga
SMA.



Kesepuluh adab itu adalah damai, syukur, peduli, jujur, amanah,
disiplin, kebersamaan, rendah hati, sabar, dan ikhlas. Akan
tetapi,menurut Rasyid, 10 adab itu dinilainya masih belum sempurna.
Setidaknya setelah ia mengenal program the leader in me.



"Setelah kami pelajari, program the leader in me ini baik digunakan
sebagai penunjang 10 adab. Kami ingin mencetak true leadership yang
berhati nurani. Karena pemimpin sekarang banyak yang tidak bernurani,"
ungkapnya di sela acara Leadership Day di Jakarta (3/4).



Sementara itu, ditemui terpisah, Executive Director PSKD Mandiri, Tya
Adhitama mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, program the leader in me
merupakan infrastruktur yang mendukung pembangunan karakter siswa di
sekolah dengan tujuan mencetak pemimpin masa depan yang efektif.



Atas dasar keberhasilannya menerapkan program tersebut, PSKD Mandiri
menjadi sekolah pertama di dunia (di luar Amerika Serikat) yang menjadi
benchmark dalam penerapan program the leader in me.



"Tujuan kami ingin mencetak pemimpin yang memiliki karakter nasional.
Pemimpin yang efektif bukan karena memiliki jabatan, tapi memiliki jiwa
kepemimpinan dari dalam dirinya," pungkas Tya.



Penerapan program TLIM di sekolah antara lain berusaha menanamkan pola
pikir pentingnya pembuatan perencanaan, penentuan skala prioritas,
kerja sama, pentingnya mendengarkan orang lain sebelum kita berbicara,
serta pentingnya memiliki kehidupan yang seimbang.



Salah satu kisah keberhasilan program TLIM di Amerika Serikat terjadi
di AB Combs Leadership Magnet Elementary School, sebuah sekolah dasar
negeri di Amerika. Bersama dengan staf sekolah, Muriel mengembangkan
sekolah berbasis karakter kepemimpinan dengan menengali dan
mengembangkan bakat unik yang dimiliki setiap siswa serta membangun
kekuatan yang mereka miliki. Di bawah kepemimpinan Summers, dari tahun
ke tahun sekolahnya berhasil meraih prestasi akademis di atas rata-rata.



Keberhasilan yang diraih sekolah tersebut juga mengantarkan A.B.Combs
meraih berbagai penghargaan antara lain the Number One National Magnet
School in America hingga the National Elementary School of the Year.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar