Kamis, 28 Juni 2012

WISATA KARANGANYAR: Asyiknya Membuat Permen Cokelat Di Sondokoro





“Selamat pagi adik-adik, pagi ini kita akan membuat permen cokelat. Sebelum membuat permen, dipakai dulu celemek dan topi memasaknya. Hayoo yang rapi ya.”


Dua pengajar Griya Edukasi Sondokoro, Kusmiati dan Hartini berbicara setengah berteriak. Meski sedikit gaduh, anak-anak usia tiga-empat tahun dari sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) Assalam, Giripurwo, Wonogir, duduk rapi di kursi kecil yang disusun berjajar. Dibantu guru dan orangtuanya, anak-anak itu menata peralatan untuk membuat permen cokelat yang disediakan panitia di meja masing-masing. Mereka terlihat antusias mengikuti instruksi dari pengajar.


Bocah usia tiga setengah tahun, Beta Rasta Ramadhani, mengaduk-aduk cokelat blok di dalam mangkuk kecil warna-warni. Tanpa banyak bercakap, ia telaten menunggu cokelat blok di depannya meleleh. Cokelat itu dipanaskan menggunakan mangkuk alumunium yang ditaruh di atas anglo kecil. Di dalam anglo diletakkan lilin berdiameter sekitar lima centimeter. Api lilin tidak membuat cokelat meleleh, sebenarnya yang membuat meleleh adalah air pans yang dituang pengajar di dalam mangkuk alumunium. Setelah meleleh cokelat itu akan dicetak menjadi permen cokelat.


Nenek Rasta, Surani, mendampingi setiap gerakan yang dibuat Rasta. Surani menuntun jari mungil Rasta memoles-moles cokelat yang sudah leleh ke dalam cetakan mika yang disediakan panitia.


Bersama 24 orang temannya asta mengikuti wisata edukatif di Griya Edukasi Sondokoro, Tasikmadu, Karanganyar. Anak-anak ini asyik membuat permen cokelat. Ada yang mangkuknya airnya tumpah, ada yang tidak mau memakai celemek, aneh-aneh saja tingkah polah mereka.
Sejak awal bulan Mei Agrowisata Sondokoro menawarkan berbagai jenis wisata edukasi. Wisata edukasi yang ditawarkan berupa pelatihan membuat kerajinan tangan dan makanan. Mulai dari membuat batik, membuat anyaman lidi, membuat aneka permen hingga membuat aneka kerajinan dari limbah.


Manajer Agrowisata Sondokoro, Megantoro mengatakan konsep kreatif ini bertujuan untuk memberikan pilihan bagi masyarakat Soloraya. “Kami bekerja sama dengan Koperasi Serba Usaha Bangkit Mandiri Wanita (BMW) Cangakan Karanganyar. Di sini pengunjung bisa berekreasi sambil belajar keterampilan (lifeskill)” ujarnya kepada Koran O, Sabtu (19/5/2012).


Sejak awal didirikan, konsep wisata ini banyak diminati. Manajemen Sondokoro gencar mempromosikan wisata edukasi tersebut ke sekolah-sekolah PAUD, TK, SD di berbagai daerah.


Guru PAUD Assalam Wonogiri, Mufiq, memuji konsep yang diusung manajemen Agrowisata yang berada di areal komplek PG Tasikmadu ini. “Bagus untuk pembelajaran kemandirian anak-anak, selain itu juga melatih kreativitas mereka. Meskipun acaranya santai main-main tapi tetap ada ilmunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar